Setelah enam bulan lebih memakai laptop ini akhirnya saya sudah mulai tidak betah lagi dengan performa yang ditawarkan oleh laptop Asus Zenbook UX410UQ ini, kenapa? ada beberapa hal yang menurut saya sudah tidak layak untuk dilanjutkan lagi dan memang harus di upgrade. tentunya karena memory dan storage nya. storage system yang ditawarkan laptop ini sangatlah pas-pasan dan performa write nya pun seperti HDD hanya 125MB/s sangatlah aneh kalau dilihat dia adalah SSD, memang sih SSD OEM performa nya kurang bagus.
Without further ado langsung saja untuk membahas mengapa saya perlu untuk upgrade komponen itu. singkat cerita kerjaan saya sangatlah membutuhkan resource yang besar, baik RAM, Processor dan Storage. sebenernya 2 hal yang paling crucial adalah bagian Processor dan RAM, karena pekerjaan saya bergelut dengan perhitungan/rendering serta aplikasi yang dipakai memerlukan RAM besar karena disaat yang bersamaan harus multitasking, so kalau laptop yang dipakai performa pas-pasan akan membuat kinerja kita semakin lama, padahal dilain sisi team lain sedang menunggu hasil dari apa yang saya olah. tentunya akan sangat melelahkan kalau harus menunggu lama.
Unfortunately, Processor laptop ini tidak bisa di upgrade 🙁 karena sudah di solder bersama motherboard, jadi hanya RAM dan storage saja yang bisa di upgrade. dan kali ini saya upgarde bagian RAM dan storage nya.
Bagian RAM saya memakai RAM dari brand Team Elite 8GB DDR4 2400Mhz dengan harga 950K di tokopedia, sedangankan SSD saya memakai WD Blue 3D NAND capacity 250GB dengan teknologi TLC (Triple Layer Cell) sebenarnya agak ragu juga dengan teknologi TLC karena masalah endurance yang tidak sebagus MLC (Multi Layer Cell), karena dapat harga sekitar 800K akhirnya saya boyong juga SSD itu.
Untuk score cinebench R15 memang sangatlah kecil hanya 320 point, mengingat ini hanya laptop dual-core, kalau misal sudah quad-core bakal diatas 500 score nya, berarti akan lebih baik lagi untuk rendering, kalkulasi angka dan aplikasi content creator seperti adobe family. processor ini masih generasi ke-7 yang berarti generasi kaby-lake untuk ultrabook.
Sedangkan untuk score Open GL nya just so so di angka 60fps. tidak ada pengaruh yang berarti setelah upgrade RAM menjadi 16GB. Grafik nVidia 940MX ini tidak begitu tangguh untuk ukuran laptop, mengingat laptop sekarang sudah memakai MX130-150 dengan fabric 14nm yang berarti lebih kencang dan hemat daya. Sedangakan 940MX masih menggunakan fabric 28nm yang berarti boros daya dan performa nya tidak sebagus MX150. laptop ini memang tergolong laptop jadul untuk saat ini.
Sebenrnya di akhir tahun 2018 ini atau di awal tahun 2019, laptop dengan processor dual-core sudah tidak relefan lagi jika kita ingin fokus dengan kerjaan perhitungan angka dan aplikasi adobe yang membutuhkan core banyak. karena kalau kita memaksakan memakai dual-core akan sangat tidak eficient, dan akan menghambat kerja kita. rendering akan semakin lama. playback video 4K akan sempoyongan dan lain sebagainya.
Saat ini laptop dengan quad-core sudah semakin murah karena AMD Ryzen sudah mulai gencar memepet dominansi intel, yang berarti perang harga semakin marak, dan konsumen akan selalu di untungkan. eh kok semakin meluas dan tidak fokus ke judul hahaha, yaudah paling begitu saja untuk postingan kali ini.
see you guys.!
Chandra
December 27, 2018
Ntapsss
wawanadie
December 27, 2018
makasih sudah mampir pak. SSD 1TB nya lupa di tulis wkwkwkwkkwkwk