06 september 2014, ketika kejenuhan datang karena terlalu lama menunggu hari pertama kuliah, kami memutuskan untuk menjelajah gunung Merbabu di ketinggian 3145mdpl. perjalanan kita kali ini masih sama dengan yang di gunung sumbing, yaitu saya sendiri wawan, chopie, nessi, ika, dwi, putra, juni, cemot, temon, jawad, dimas, surono, salim, yasir, dino, tara dan afid ya 17 orang lah. perjalanan kali ini kita tempuh dari wekas (magelang) kita lewat jalur kopeng-magelang, dari semarang sampai ke wekas sekitar 2jam saja lebih cepat memang karena kita terhindar dari kemacetan yang ada di ungaran dan sekitarnya.

By Dwi Hadip
dari desa wekas yang tak jauh dari daerah wisata kopeng suhu dingin sudah mulai terasa, desa wekas ke basecamp pendakian pemandangannya bagus kita disambut hutan punus yang sejuh ditambah tanjakan yang sangat curam yang memaksa saya harus turun dari motor dan berjalan sendiri dari hutan sampai basecamp pendakian, agak kesal memang karena belum apa apa tenaga sudah dipaksa dikuras diawal, alhamdulilah ketika hampir sampai di basecamp di jemput oleh mas temon, di basecamp pendakian teman-teman sudah menyambut saya dengan makanan dan minuman hangat, sampai di basecamp kita memutuskan untuk istirahat sejenak makan, minum dan buang air kecil.
setelah semuanya dirasa cukup eh ternyata teman cewek kita didatangi tamu yang berwarna merah, ya kali ini teman kita nessi terpaksa harus memakai bantal, itu berarti tingkat emosi dan sensinya mulai naik, huehehehe π tapi tak apalah setidaknya dia kali ini tak sholat dulu dalam perjalanan kali ini. dan kita memutuskan untuk mulai melakukan pendakian kira-kira jam 11 kita mulai meninggalkan basecamp menuju pos 1. sebelum ke pos 1 kita melewati hutan pinus nan teduh di sekeliling ada beberapa monyet yang masih terlihat melompat lompat dari pohon ke pohon lain, setidaknya itu sebagai hiburan pendakian kali ini.
setelah sampi di pos 1 kita memutuskan untuk istirahat sejenak sambil isi ulang air dan melakukan sholat dudur. sampai di pos 2 jam 02.00PM karena kita jalanya santai, karena waktunya terlalu memet waktu asar sehingga kita memutuskan untuk sholat asar sekalian.

By Dwi Hadip
pukul 03.30PM kita trabas sampai di pos heliped atau dekat dengan puncak tower, perjalanan dari pos 2 ke heliped jalanya mulai nanjak dan banyak debu juga berbatu. sepanjang perjalanan kalau kita cermati disekeliling kanan kiri perjalanan banyak tanaman arbai atau warga sekeliling biasa menyebutnya setrowberry jawa yang bisa dimakan dan rasanya agak asam dan keras karena debu kemungkinan yang membut rasanya sedikit aneh dari biasanya. diperjalanan mas dwi mengeluh karena jatungnya nyeri bukan main, bahkan dia sampai mengira dia bakal kena serangan jantung diatas gunung dan saya mencoba menenangkan untuk menyuruhnya menarik nafas agar lebih tenang, dan dia malah mengabaikanya. ya sudahlah.

By Dwi Hadip
kurang lebih 2 jam kita sampai juga di kaki heliped karena keterbatasan tempat maka kami memutuskan mendirikan tenda dibawah helipad. sebelum kita mendirikan tenda sejenak kami menikmati sunset dari samping heliped, sungguh sunset kali ini memang terkenal akan keindahanya dari atas sini gunung sindoro sumbing terlihat kokoh menjulang yang membuat sunset lebih berwarna.
setelah puas dengan sunset kita langsung mendirikan tenda karena waktu yang hampir jam 06.00PM. kurang lebih 20 menit tenda sudah siap dan teman-teman lainya menyiapkan api unggun dan masakan. hidangan kali ini agak beda dan membuat lidah kami ingin mengucap “oh pahitnya” karena air yang saya bawa saya simpan di wadah karet yang membuatnya terasa pahit, bahkan di mie dan minuman yang kami masak meski dikasih gula sebanyak mungkin rasanya pahit banget. jadi makanan tersebut terpaksa kami buang sehingga kami membuat ulang masakan tersebut.

By Dwi Hadip
jam 07.00PM api unggun mulai menghangatkan tubuh ini yang sudah menggigil kedinginan, sambil minum susu di dekat api inggun yang membuat camp kali ini lebih istimewa. puas dengan minum dan canda jam 08.30PM kita memutuskan tidur karena dinihari kita memutuskan untuk summit attack di puncak kentengsongo, puncak tertinggi gunung merbabu. masih sama dengan pendakian sebelumnya dan saya selalu tidur diteras bersama mas dimas. itu berarti udara dingin langsung menyerang ke tubuh tanpa ampun. tapi tak apa karena sudah terbiasa saya mencoba mengabaikanya.
pukul 01.00AM kita bangun untuk mempersiapkan summit attack, dan tepat 01.30AM kita berkumpul untuk doa bersama dan langsung melakukan pendakian sampai ke top summit. perjalanan camp ke helipad masih enteng, dan dari heliped medan mulai berat kita disambut dengan tanjakan setan tanjakan yang lumayan vertical memang tapi bisa kita hadapi. selesai dari tanjakan setan kita sampai di puncak geger sapi. dari geger sapi kita turun dan melewati tanjakan lagi yang lumayan berat bedanya dengan tanjakan setan disini banyak debu sehingga hidung dan mulut mau tidak mau harus menelan debu tersebut, yang mengakibatkan mas jawad, mas afid muntah-muntah karena tenggotokan ada banyak debu katanya.
setelah selesai melewati tanjakan tersebut kita disambut 2 ouncak yang saling menjulang. ya puncak sarif disebelah kiri dan puncak kenteng songo si sebelah kanan. dan dari sini the real adventure baru dimulai, ngomong-ngomong kalau mau ke puncak kenteng songo ada 2 jalur, jalur baru yang lebih landai dan aman tentunya dan jalur lama yang lebih menantang dan taruhanya nyawa kita. konon katanya jembatan setan ini sering menelan banyak korban, kenapa tidak kanan dan kiri jurang semua kalau kita terkena badai kelau melewati jembatan ini bisa jatuh langsung kejurang dan itu berarti nyawa langsung melayang.

By Dwi Hadip
memang seharusnya kita ambil jalur baru buakan jalur lama karena jalur baru tidak begitu jelas arahnya sehingga kita sampai nyasar di jembatan setan. dijembatan ini ada sedikit kecerobohan yang dilakukan mas yasir, dia memaksa kita untuk melewati jembatan setan padahal kita membawa 2 cewek dan dipunggung ada beban carrier jadi begitu lewat hanya perasaan merinding dan terus menyebut. setelah sampai ditengah teman-teman mulai ragu dengan jalur ini kenapa tidak ada beberapa orang yang lewat dibawah kami dan menyapa “mas kok lewat situ, itu jalur yang bahaya, balik aja mas” sapa teman dibawah. karena sudah sampai ditengah kita memutuskan untuk terjang sampai akhir dan pas sampai akhir jalan langsung vertical turunanya kalau jatuh ya langsung jurang. alhamdululah kita dapat bantuan dari teman pendaki lainya yang membantu kita turun dari jembatan itu. sesampai dibawah mas dimas langsung ngomel-ngomel ke mas yasir karena membahayakan teman-teman lainya. tapi tak apa yang penting selamat dari jembatan setan.
sesampainya dari jembatan setan langsung disambut dengan tebing yang curam dan penuh debu. dari tanjakan tersebut ada InMemoriam pendaki yang meninggal di gunung merbabu dan pendaki tersebut aslnya dari kota BLORA kota kelahiran saya. yang membuat saya tambah merinding.
Alhamdulilah jam 04.30 sampai di puncak kentengsongo dan suasana dipuncak masih sepi dari atas sini udara dan angin mulai menerpa dengan membawa suhu dingin. untuk menghangatkan badan kita membuat minuman hangat, karena terlalu pagi sampai dipuncak kami menunggu sunrise cukup lama dan membuat kami bosan menunggu, dan teman kita mas juni sepertinya mulai terkena muntain sickness atau penyakit gunung, hypo.
pukul 05.30 sunrise mulai terlihat dan menghangatkan badan kami. dan waktunya untuk foto bareng dan menikmati matahari pagi gunung merbabu.
pukul 08.00AM kita memutuskan untuk turun gunung dan mas juni masih tetap diatas bersama kekasihnya ika, mau menikmati dulu alam ini tandasnya. perjalanan turun ke camp cuma 1 jam saja. cukup cepat memang karena sebagian teman-teman melakukan Trail Run atau turun gunung dengan lari. dari camp menuju basecamp ada sedikit insident kakinya mas yasir cidra yang memaksanya untuk istirahat sejenak dan melakukan peregangan.

By Dwi Hadip
karena waktu yang mepet sehingga mas yasir tetap melanjutkan perjalanan meski harus memakai tongkat untuk menahan beban tubuhnya. kalu bertemu turunan tajam terpaksa mas yasir harus prosotan karena kakinya tidak kuat.
sesampainya dibasecamp pukul 02.00PM dan langsung santap makan siang di basecamp sambil ngobrol ringan bareng teman-teman sambil main kartu. π
Berikut Video Pendakian Merbabu:
perjalanan kali ini membawa kita ingin mendaki gunung merapi yang masih sodaranya gunung merbabu.
dari semua pendakian yang saya kangenkan Pulang sampi dirumah dengan selamat.
sekian perjalanan dari merbabu. terimakasih π
Comment