Sabtu, 30 March 2019. Team XL Optim sulawesi area SULUT yang beranggotakan empat orang yang bernama: Restu, Wisnu, Ijas & tentunya saya, kami memutuskan untuk mini trip ke ramang-ramang, maros, makassar. Dan ini kali pertama saya bersama team se-kantor melakukan trip pertama kali. meski sebelumnya mereka pernah mini trip ke pantai bira yang ada di bantaeng tetapi saat itu saya lagi tugas di palu.
Perjalanan kami tempuh dari pusat kota makassar memakai motor, kebetualan di kos sudah ada satu motor, jadi kami menyewa motor satu lagi untuk akomodasi kesana. perjalanan sendiri membutuhkan waktu kurang lebih 1.5 jam karena kami tidak tahu lokasi nya, meski ijas sebelum nya pernah kesana, tapi itu sudah lama sekali, mungkin ketika dia masih di bangku SMP. Setelah hampir sampai di lokasi memang dari kejauhan sudah tampak bukit bebatuan yang di tumbuhi pohon-pohon. saya cukup kagum karena di ketinggian hanya 12 MaSL ada bukit batuan kapur tetapi di tumbuhi subur pepohonan.
Sampailah saya di depan pintu masuk area object wisata ramang-ramang ternyata disana adalah jalan utama mobil penambang batu kapur untuk di jadikan semen, cukup ironis memang karena keindahan alam yang cukup bagus manjadi korban kerusakan alam. jadi jalan untuk masuk kesana harus di semen beton karena load dari mobil truk sangat berat.
Singkat cerita, jadi sebelum ditemukan, area ramang-ramang ini dulunya ada di bawah laut. karena memang dari kasat mata sendiri area ini terlihat seperti ada kikisan air, hampir di setiap tebing pasti ada kikisan air terlihat dan ada cukup banyak fosil dari kerang laut ter-tempel di dinding bukit atau bahkan di dalam Goa.
Oh iya, untuk tiket masuk area ini 10k tetapi anda di wajibkan untuk menyebrangi sungai yang ada disana. karena object utama ramang-ramang ada di balik bukit. dan jalan satu-satu nya hanya dengan prahu. biaya untuk sewa prahu harganya 250k per prahu untuk pulang pergi. jadi kita di tungguin sampi selesai explore area ramang-ramang.
Spot wisata yang berada di ramang-ramang kurang lebih ada 15 spot. cukup banyak memang karean spot-spot nya selalu unique. ada yang bilang ini adalah miniatur dari ngarai sianok yang ada di bukit tinggi padang. tak heran orang menyebutnya seperti itu karena pada kenyataannya hampir menyerupai tetapi uniknya adalah area ramang-ramng ini sebelumnya adalah latuan. dan karena ada pergerakan lempeng bumi area ramang-ramang ini naik kepermukaan dan jadilah ramang-ramang yang saat ini.
Tidak perlu kawatir ketika anda datang kesini dengan perut kosong, karena ada tempat makan yang konsep nya seperti mini resto dan ada juga yang warung sederhana yang menyediakan makanan indomie goreng rebus dengan telor. untuk resto nya sendiri rata-rata menyediakan makanan olahan dari ikan. karena disini banyak sekali ikan-ikan yang di budidayakan dan ikan-ikan liar di sungai. disini juga masih banyak monyet dan biawak berkeliaran, itu berarti kondisi alam disini masih cukup terjaga.
Ada beberapa goa yang kemrain saya singgahi, salah satunya adalah goa berlian. ya seperti namanya goa ini konon ada berlian yang terkandung karena di beberapa dinding goa memancarkan cahaya kalau terkena sinar dari senter. tetapi apakah itu benar berlian sungguhan apa mitos yang di ciptakan untuk menarik pengunjung? no one knows,
Fyi, berlian itu terbuat dari carbon (arang) yang terkena kompressi tinggi dan suhu tinggi dan berlangsung ribuan tahun sehingga terbentuklah batuan alam terkuat didunia.
Tidak jauh dari lokasi ramang-ramang ada tempat wisata air terjun bantimurung sekaligus tempat penangkaran kupu-kupu. kurang lebih perjalanan 30 menit dari ramang-ramng sampai di lokasi tersebut. oh iya untuk air terjun bantimurung masih dalam satu kawasan perbukitan dengan ramang-ramang. untuk tiket masuk air terjun cukup membayar 25k per-orang.
Saya tidak cukup beruntung karena pas saat itu dalam kondisi musim hujan dan kupu-kupu disana tidak tampak, kemarin hanya tiga ekor saya yang terlihtat. mungkin karena bukan musim kawin jadi mereka migrasi ke tempat lain. di tempat ini anda juga bisa bermain air di sungai dan bisa explore goa yang berada di kawasan bantimurung. tapi sayangnya jalan yang menuju goa tidak begitu terawat dan kondisi goa tidak ada penerangan.
berikut cerita singkat perjalanan menyusuri wisata yang ada di maros, Makassar.
Mungkin next time akan mengunjungi pantai yang ada di bira untuk menikmati sunset.
Comment