Fotografi adalah (salah satu) produk seni, bukan matematika dimana 1+1 harus 2, banyak pertanyaan yang (sebenarnya) tidak perlu, alih-alih sebagai kambing Hitam atas kegagalan sebuah foto. Kenapa? Karena banyak pertanyaan menjadi tidak logis (untuk pencapaian yang tidak mungkin dalam sebuah foto, dalam hal keterbatasan kamera, lensa…..sebagai ciptaan manusia).
Notes : Kamera & Lensa diciptakan meniru konsep bekerja nya MATA. Ada hal hal tertentu dari CIPTAAN Tuhan yang tidak bisa di Tiru oleh kamera & lensa secanggih apapun (hingga saat ini).
Dari pernyataan diatas saya coba untuk membahas hal tersebut dari kamera ponsel.
Untuk teman-teman yang masih baru di dunia fotografi khusunya kamera ponsel biasanya ada banyak kesulitan untuk mempelajari fotografi dikarenakan ponsel yang digunakan mempunyai fitur yang sedikit atau memiliki fitur yang banyak tetapi belum bisa menggunakan semaksimal mungkin atau bahkan belum mengerti fotografi itu apa. 😐
ada yang salah dengan hal tersebut atau merasa bersalah karena blum bisa memanfaatkan fitur yang dimiliki kamera kita? kita akan malu dengan diri kita sendiri kalau kamera yang kita pakai jelas-jelas sudah bagus tetapi hasilnya biasa atau malah bisa dibilang “jelek”. ada banyak teman saya yang satu kumunitas di CoferONE Indonesia memiliki hasil yang bagus-bagus meski yang digunakan ponsel apa adanya, bisa dibilang ponsel lawas, seperti hasil teman saya dari kediri Mustari dan masih banyak teman-teman saya dengan kamera seadanya tapi bisa menghasilkan karya yang bagus.
untuk kita yang masih tahap belajar cobalah untuk memahami kamera kita, anggap aja ponsel kamu seperti cewek cantik, dan kamu berniat untuk memacarinya, so mulailah pede kate donk biar tahu kelebihan dan kekurangannya, jangan merasa malu atau iri karena ponsel yang kita gunakan ponsel jadul atau ponsel dengan fitur kamera yang minim. diluar sanamasih banyak orang dengan kamera ponsel yang bagus tetapi belum bisa memanfaatkan dengan baik. so apa bedanya jadi tinggal kita mau memanfaatkan atau tidak? atau malah sekedar untuk foto selfie? semua itu punya pilihan masing-masing, alangkah baiknya kalau kamera bagus itu tidak digunakan untuk selfie aja, jadi lebih bermanfaat buat kita sebagai pemilik ponsel 🙂
Nah ada baiknya saya mencoba mereload pertanyaan yang sering teman-teman bicarakan:
1. Mas foto yang bagus itu seperti apa?
*Semua foto itu bagus dan tidak ada yang salah tergantung tujuanya buat apa dulu. ada beberapa teman berpersepsi seperti ini, foto yang bagus itu foto yang bercerita, foto yang bagus itu foto yang memiliki dimensi yang WOW. tidak ada yang salah persepsi seperti itu karena setiap orang memiliki pandangan foto yang berbeda-beda, bisa aja foto selfie itu juga bagus tergantung yang mandang siapa dulu.
2. Mas saya mau beli ponsel, yang bagus yang apa ya?
*Pertanyaan ini membingungkan karena pertannyaanya hanya dipermukaan saja, kalau kita tanya seperti diatas kita harus lihat budget yang kita miliki ada berapa dulu (ente ada budget berapa?) kalau kata SPG konter seperti itu. beli kamera itu harus disesuaikan dengan kekuatan kita. tidak usah terlena dengan kamera yang bagus, misal 1020, XZ2 dkk. toh kalau kita udah punya itu kamera apakah hasilnya bakalan bagus atau biasa? bisa didibilang tidak sumbut dengan device yang kita miliki. memang dengan kamera ponsel yang bagus kita bisa menghasilkan foto lebih mudah tetapi cobalah kembali ke point tadi “sesuaikan dengan kemampuan kita” ndak usah minder dengan kamera kita cobalah untuk mendorong keterbatasan untuk menghasilkan karya, kata orang jawa sih “Push the limit”
3. Mas untuk menghasilkan foto yang bagus apakah harus pake lensa tambahan?
*Jawaban dari saya “TIDAK JUGA” tergantung foto apa dulu? kalau foto macro ya WAJIB kalau ingin hasil detailnya super kalau hanya sekedar foto-foto non macro ndak harus pake lensa tambahan kok. masih ada banyak Genre fotografi yang tak harus pake lensa tambahan misal foto LS, HI, FASHION, LEVITASI, etc. jadi apakah lensa tambahan itu wajib? jawabanya tidak wajib, hukumnya sunah, tergantung kita membutuhkan banget atau tidak.
4. Mas Merek Ponsel yang bagus buat fotografi apa ya?
*jawaban ini hampir sama pada point nomer 2(dua). Semua merek ponsel itu bagus tidak ada yang jelek tergantung kita bisa memakai dengan baik atau tidak. memang sih merek menentukan kualitas tetepi merek juga menentukan harga, dan itu kembali ke selera kita masing-masing 🙂
5. Mas kenapa ya temen saya pelit Ilmu dan ndak mau sharing?
*Setiap orang pasti punya alasan kenapa dia mau berbagi atau membagikan ilmunya ke teman-teman lain. Misalkan anda menjadi “seseorang” itu suatu saat, percayalah ketika anda tidak mau berbagi dengan orang lain, karena ketakutan orang di sekitar anda bisa menyamai anda, dan masih BANYAK di luar sana orang yang dengan senang hati berbagi. Artinya percuma anda menyimpan apapun untuk tidak dibagi ke orang lain.
6. Mas katanya saya tidak boleh “mendewakan” merk tertentu, jadi apa yang perlu saya pertimbangkan kalau mau membeli Ponsel?
*Belajar memotret, juga kadang di bantu oleh orang orang sekitar kita, tidak bermaksud memihak merk tertentu, tapi ikuti merk merk yang dipakai orang terdekat atau sekitar kita. Paling tidak kalau kita menemui kesulitan, ada tempat tercepat untuk bertanya dan berdiskusi. Dengan mengikuti merk yang dipakai orang orang terdekat kita, maka kita punya banyak kesempatan untuk mencoba menggali info yang belum kita punya sebelum memutuskan ikut (ikutan) beli.
7. Mas Editor Foto yang bagus apa ya?
*ini pertanyaan yang classic karena pertanyaan ini sering diulang-ulang oleh banyak orang yang baru belajar fotografi. semua editor foto itu bagus dan tergantung tujunya buat apa. Editor foto itu seperti “Pisau” bisa untuk “memperbaiki” atau bahkan “membunuh” jadi tergantung kita memanfaatkan dengan sebaik mungkin. dan semua orang memiliki editor favorit masing-masing.
8. Mas Foto yang bagus itu apakah harus lewat proses editing?
*Jawabanya “Tidak Juga” editing itu seperti kita mengamplas patung yang sudah ada, bisa untuk menghaluskan bagian yang tidak kita inginkan atau menghilangkan bagian yang tidak perlu. ada juga yang bilang edting itu untuk mempertegas karakter foto. dan ada sebagian orang yang masih tidak suka dengan editing. “ya kalau edit foto itu sama aja pembohongan publik karena fotonya tidak asli laggi dari kamera” tidak ada yang salah dengan persepsi tersebut tergantung cara kita memandang, cobalah untuk dewasa untuk menanggapi hal tersebut. Did You Know! semua foto yang keluar dari kamera digital itu semua lewat “Proses EDITING” 🙂
9. Mas setingan kamera yang bagus itu seperti apa? apa harus Mode Auto atau M.
*Tak ada yang salah dengan mode setingan, semuanya bagus, setingan di ponsel kita itu hanya memudahkan manusia saja untuk mengambil sebuah object foto.
10. Mas aplikasi kamera apa yang bagus?
*Aplikasi kamera sudah banyak beredar ditoko-toko aplikasi Appstore, PlayStore dkk. ada yang Free dan ada yang Pro(berbayar). semua aplikasi kamera itu membunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. tergantung tujan motretnya apa, misal buat motret slow speed, berarti kita butuh aplikasi kamera yang support mode slow speed dan sebaliknya. semua orang mempunyai aplikasi favorit masing-masing.
11. Mas ISO, SPEED , METERING yang bagus yang apa?
*Semua diatas tidak bisa dibilang bagus, semua punya tujuan masing-masing kalau ada ada yang bagus semua pabrikan pasti akan membuat yang bagus. 🙂
12. Mas saya masih awam dalam dunia fotografi, saya harus mulai darimana?
*Mulai lah untuk motret. ya kalau itu saya sudah tahu mas selain itu? selain itu tidak ada. ya kalau kita ingin menghasilkan foto ya mulailah untuk motret masak ya hasus makan? ndak kan 🙂 memang untuk yang baru belajar biasanya tanya seperti itu. dulu Saya juga seperti itu banyak tanya sana sini ke orang. sampai orang tersebut jengkel alhasil saya belajar sendiri lewat internet. ada banyak ilmu fotografi di internet tinggal kita menyaring info yang bermanfaat buat kita. nanti kalau kita benar-benar belajar pasti seiring berjalanya waktu kita juga akan paham sendiri. dan coba untuk kompul atau berkomunikasi dengan orang yang “Pro” dan cobalah untuk share foto teman-teman ke luar negeri atau tempat share foto seperti: 500px.com , Vewbug.com , Fotokita.net dan yourshot.nationalgeographic.com tu yang akan membuat persepsi foto kita akan naik 🙂
13. Mas apakah foto yang bagus itu harus ditempatkan pada titik ROT(Rule of Third) dan harus ada POI(Point of Interest) ?
*Jawabanya “Tidak Juga”. kenapa? seperti yang pernah saya bilang dipertama tadi fotografi bukan matematika dimana 1+1=2. ada banyak foto yang tidak menempati titik ROT tetapi hasilnya bisa bagus. jadi patokan itu tidak wajib 😀 memang untuk belajar kita sebaiknya paham dulu apa itu ROT, DOF dan POI biar nanti belajarnya konstan. ada beberapa orang bisa Break the Rule tersebut dan hasilnya juga WOW 🙂
14. Mas saya suka fotografi tapi ponsel saya tidak ada kameranya?
*Pinjem atau Nabung jangan ngerengek ke Orang Tua 🙂
15. Lima belas tidak ada! Lima Belas cobalah untuk merenung sejauh mana kita mau belajar dan sejauh mana kita berdiri 🙂
NB:
Cobalah dewasa untuk menyikapi hal tersebut. tidak ada yang jelek hanya saja cara pemanfaatanya masing-masing.
Salam Jepret salam CoferWAN eh salah, salam CoferONE 🙂
ka
May 29, 2014
pertamax… !!